Sabtu, 26 April 2014

LIRIK just give reason pink ft nate ruess

Right from the startYou were a thief
You stole my heart 
And I your willing victim
 I let you see the parts of me 
That were not all that pretty 
And with every touch you fixed them
 Now you've been talking in your sleep oh oh
 Things you never say to me oh oh
 Tell me that you've had enough 
Of our love, our love

Just give me a reason 
Just a little bit's enough 
Just a second we're not broken just ben
tAnd we can learn to love again 
It's in the stars 
 It's been written in the scars on our hearts
We're not broken just bent 
And we can learn to love again
I'm sorry I do not understand 
Where all of this is coming from 
I thought that we were fine(Oh, we had everything) 
Your head is running wild again
 My dear we still have everythin 
'And it's all in your mind(Yeah but this is happenin ')
 You've been havin 'a real bad dreams oh oh
 You used to lie so close to me oh oh
 There's nothing more than empty sheets
 Between our love, our love 
Oh our love, our love

Just give me a reason
 Just a little bit's enough 
Just a second we're not broken just bent
 And we can learn to love again
 I never stoppe
dYou're still written in the scars on my heart
 You're not broken just ben
tAnd we can learn to love again
Oh tear ducts and rust 
I'll fix it for us
 We're collecting dust
 But our love's enough 
You're holding it inYou're pouring a drink 
No nothing is as bad as it seems 
We'll come clean

Just give me a reason 
Just a little bit's enough
 Just a second we're not broken just bent
 And we can learn to love again
 It's in the stars It's been written in the scars on our hearts
 That we're not broken just bent
 And we can learn to love again
Just give me a reason
 Just a little bit's enough
 Just a second we're not broken just bent 
And we can learn to love again
 It's in the stars
 It's been written in the scars on our hearts
 That we're not broken just bent 
And we can learn to love againOh, we can learn to love again
 Oh, we can learn to love again Oh oh, that we're not broken just bent 
And we can learn to love again

Sumber : http://lirik.kapanlagi.com/artis/pink/just_give_me_a_reason_feat_nate_ruess



Rabu, 16 April 2014

5 Tanda wanita ingin berciuman


Merdeka.com - Jika si dia tiba-tiba bersikap manja kepada Anda, itu berarti ada sesuatu yang diinginkannya. Dalam hal ini, para wanita biasanya akan melakukan apa pun yang bisa bikin kekasih mereka merasa gemas kepada mereka, sehingga akhirnya tak tahan untuk menciumnya.


Merdeka.com - Wanita akan bersikap manis ketika dia menginginkan sesuatu dari kekasihnya. Sebagai contoh, dia dengan senang hati mengambilkan makan atau minum untuk Anda dan selalu memasang muka ceria ketika bersama Anda. Sikap manisnya bisa menjadi tanda bahwa dia sebetulnya ingin dicium atau dimanja oleh Anda.


Merdeka.com - Wanita terkadang memakai jurus ini jika dia ingin mendapatkan kecupan dari kekasihnya. Hal ini akan dilakukannya jika taktik sebelumnya tidak berhasil. Wanita akan berpura-pura marah atau cemberut ketika bersama kekasihnya, sehingga mau tak mau kekasihnya pun harus menenangkannya dan salah satu caranya adalah dengan menciumnya.


Merdeka.com - Karena malu untuk mengatakannya secara langsung, wanita mula-mula akan memasang wajah genit di depan kekasihnya. Sinyal ini seharusnya sudah bisa ditangkap dengan mudah oleh pria karena tentu saja gestur tubuh semacam ini sangat mudah ditebak.


Merdeka.com - Ada cara yang lebih ekstrem lagi yang biasa dilakukan wanita saat ingin berciuman, yakni langsung mendekatkan wajahnya ke wajah kekasihnya. Para pria tentu tak perlu lagi menebak maksud dari tanda ini karena ini sudah menunjukkan secara jelas apa yang sebetulnya diinginkan wanita.

Inilah lima tanda yang menunjukkan bahwa wanita ingin berciuman. Bagaimana menurut Anda?

sumber : http://www.merdeka.com/gaya/5-tanda-wanita-ingin-berciuman/mendekatkan-wajah.html


Fungsi & Peranan Front Office

Hampir semua kegiatan yang ada dikantor (front office) depan berhubungan dengan tamu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu Front office memiliki fungsi dan peranan penting dalam operasi sebuah hotel diantaranya adalah :

  • Merupakan Wakil dari Manajemen (Management Representative), dalam keadaan tertentu front office dapat berperan sebagai wakil dari manajemen, seperti menyelesaikan masalah tertentu yang biasanya diselesaikan oleh pihak manajemen.
  • Orang-orang Yang Mampu Menjual (Sale Person), setiap mereka yang berada di front office diharuskan mampu dan memiliki Salesmanship, karena pada front office ini lebih banyak berhubungan dengan tamu dibandingkan departemen lain. Selain menjual produk hotel  seperti kamar, juga mampu menjual fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh Hotel.
  • Pemberi Informasi (Information Giver), petugas yang berada di front office diharapkan mampu memberikan keterangan yang jelas dan benar tentang fasilitas dan produk hotel dan harus mengetahui kejadian-kejadian serta peristiwa-peristiwa penting diluar hotel yang berhubungan dengan kebutuhan tamu.
  • Penyimpan Data (Record Keeper), Front office departement merupakan sumber dan pusat penyimpanan data dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari dihotel.
  • Dapat Melakukan Tindakan Secara Diplomatis (Diplomatic Agent), Front office mampu melakukan tindakan secara diplomatis yaitu menjaga dan menetralisir suasana hubungan baik dengan pihak lain yang berhubungan dengan hotel.
  • Pemecah Masalah (Problem Solver), Sebagai The Hub of Activities, front office merupakan tempat untuk menyelesaikan masalah tamu, terutama keluhan-keluhan tamu.
  • Sebagai Wakil dari Hubungan Masyarakat (Public Relations Agent), karyawan front office harus dapat berperan secara aktif sebagai orang yang berhubungan dengan masyarakat, terutama masyarakat pengunjung yang datang kehotel. Diharapkan dapat berperan sebagai internal public reletions yang memberikan citra baik terhadap tamu hotel.
  • Sebagai Koordinator Kegiatan Pelayanan (Service Coodinator),  front office juga berperan sebagai tempat koodinator pelayanan informasi dan kegiatan departemen lain di komunikasikan melalui Front Office.
  •  
  •  
  • FUNGSI FRONT OFFICE DEPARTEMENT

    Menjual Akomodasi Hotel
  •  
  • Menyambut dan mendaftar tamu-tamu yang akan check – in
  •  
  • Melayani pemesanan kamar
  •  
  • Memantau perkembangan situasi kamar (Room Status) secara akurat
  •  
  • Menyiapkan berkas-berkas pembayaran tamu (Guest bill)
  •  
  • Menangani semua surat yang masuk ke dalam dan keluar hotel
  •  
  • Menangani fasilitas komunikasi
  •  
  • Melayani dan memberikan informasi serta permintaan-permintaan pelayanan lainnya
  •  
  • Melayani, menampung, menyelesaikan keluhan tamu
  •  
  • Melayani penitipan barang-barang berharga
  •  
  • Melakukan kerja sama yang baik dengan departemen lain untuk kelancaran operasional hotel
  •  
sumber : http://www.tasikhotel.com/2013/01/fungsi-peranan-front-office.html


Senin, 14 April 2014

Pancing Gairah Bercinta Lewat Makanan



10 makanan ini diyakini dapat membangkitkan gairah Anda dan pasangan.

(doc.Corbis)
  (doc.Corbis)
Petti Lubis, Lutfi Dwi Puji Astuti
Selasa, 19 Januari 2010, 01:14 WIB

VIVAnews - Libido mulai menurun? Jangan diam saja, coba santap 10 makanan ini. 10 makanan ini diyakini tak hanya bisa meningkatkan energi, menajamkan energi dan membakar timbunan lemak, tapi juga dapat membangkitkan gairah Anda dan pasangan.

1. Tiram
Seperti kita ketahui, tiram atau kerang bisa bekerja sebagai afrodisiak alias makanan yang bisa meningkatkan libido. Meski terdengar klise, namun khasiatnya benar-benar bisa dirasakan. Kerang merupakan makanan kaya kandungan zinc, yaitu mineral yang bisa membantu produksi testosteron, sehingga libido meningkat.

2. Delima
Buah ini dipercaya bisa menghasilkan zat antioksidan yang berfungsi melindungi lapisan pembuluh darah. Dengan begitu, produksi darah dalam tubuh akan bekerja dengan baik. Hasilnya, area intim akan makin sensitif dengan sentuhan.

3. Wine atau anggur Merah
Khasiat wine bisa lebih cepat membakar gairah Anda dibandingkan foreplay. Anggur merah mengandung resveratrol, sebuah antioksidan yang membantu meningkatkan aliran darah dan meningkatkan sirkulasi sebelum dan selama hubungan seksual.

4. Salmon dan Walnut
Dua makanan ini penuh dengan asam lemak omega-3. Zat makanan ini menjaga produksi hormon seks pada puncaknya. Biji labu dan biji rami juga mengandung hal-hal baik yang bisa membangkitkan gairah bercinta.

5. Vanila
Saat makan malam, melahap es krim rasa vanila mampu memberikan sensasi dahsyat. Aroma vanila bisa merangsang saraf, membuat aktivitas seksual makin sensual.

6. Semangka
Buah yang mengandung banyak air ini berisi phytonutrisi citrulline, yang mampu meningkatkan jumlah oksidanitrat dalam tubuh Anda. Bahan makanan ini bisa membuat sirkulasi darah menjadi lancar karena tubuh akan terasa lebih rileks. Hasilnya, Anda akan lebih mudah terangsang dalam waktu singkat.

7. Paprika Merah

Capsaicin, suatu bahan kimia yang ditemukan pada paprika merah bisa meningkatkan sirkulasi untuk memompa darah dan merangsang saraf sehingga Anda akan merasa lebih aktif dan bersemangat.

8. Asparagus dan Avokad
Vitamin E dalam makan hijau ini membantu tubuh Anda lebih cepat menghasilkan hormon, seperti testosteron, estrogen, dan progesteron. Ketika hormon ini beredar dalam aliran darah, respons seksual akan lebih cepat.

9. Pisang
Buah ini mengandung kalium sebagai kunci nutrisi yang bisa memberikan kekutan pada otot. Anda dan suami akan merasakan efek dasyat dari buah ini saat klimaks.

10. Cokelat
Kakao mengandung Phenylethylamine, sebuah stimulan yang bisa membangkitkan perasaan nyaman sehingga gairah seks menggebu-gebu.

sumber : http://life.viva.co.id/news/read/122237-pancing_gairah_bercinta_lewat_makanan


Empat Miliar Dolar Guyur Likuditas Bank Nasional di 2008: Bailout Century Tak Ada Apa-apanya

ADA cerita menarik di balik klaim sejumlah pihak yang menyebut suntikan dana pemerintah lewat bailout Bank Century pada 2008 senilai Rp 6,7 T mampu menyelamatkan perekonomian nasional dari ancaman krisis ekonomi global pada medio 2008 silam. Badai subprime mortgage crisis disebutkan hampir saja secara sistemik melumpuhkan aktivitas perbankan nasional. Dikhawatirkan, itu akan memicu krisis di pelbagai sektor nasional kala itu. Hanya, klaim tersebut berbuntut panjang. Sejumlah fakta di persidangan kasus Century justru mempertanyakan, apakah benar keputusan itu yang membuat Indonesia secara ekonomi selamat dari krisis?
MANTAN Kepala BP Migas, Raden Priyono hanya tersenyum mendengar soal klaim tersebut. Ia menuturkan punya pengalaman berbeda. Ia secara tidak langsung menggarisbawahi ekonomi Indonesia dalam keadaan aman-aman saja pada waktu itu. Sehingga, keputusan atas Century sebenarnya cenderung kontroversial dan tak yakin keputusan itu yang jadi ‘penyelamat’.
Priyono punya data, di rentang waktu yang tak jauh berbeda dari keputusan kontroversial bailout Century , sebagai Kepala BPMigas, dirinya membuat keputusan radikal agar perbankan nasional memiliki ‘darah’ segar atas kelesuan ‘kapital’ di level nasional.
Kepada Tribunnews.com, Priyono mengisahkan, untuk menyelamatkan Indonesia agar tidak terulang kasus krisis ekonomi 1997 -1998, ia memerintahkan para pelaku sektor migas terutama asing untuk menggunakan perbankan nasional. Lewat cara itu, ia berkeyakinan, Indonesia akan terhindarkan dari terulangnya krisis finansial tersebut.
“Perbankan Indonesia nyaris kolaps oleh penarikan uang (rush-red) dalam jumlah besar. Indikator yang jelas adalah kenaikan harga minyak yang mencapai $ 140 / barrel dan ini mempengaruhi kekuatan ekonomi Indonesia. Ancaman terburuknya, kondisi ekonomi Indonesia pada waktu itu mirip krismon 98. Di antara seluruh industri ekonomi yang ada di Indonesia, industri migas dapat dianggap tidak terpengaruh dengan kondisi tersebut,” kata Priyono saat berbincang dengan Tribunnews.com, Minggu (13/4/2014) kemarin.
Menurut Priyono, harus ada langkah radikal yang diambil terutama terkait dengan industri migas untuk membantu perekonomian Indonesia. Sungguh ironi, ketika miliaran dolar hilir mudik di perbankan asing yang digunkan kontraktor asing, Indonesia berada pada ancaman keruntuhan ekonomi.
Oleh karena itu, niat Priyono adalah bagaimana arus peredaran uang di sektor Migas bisa secara aktif mengalir di perbankan nasional dan itu artinya ada pasokan “fresh dollar” sebagai penyangga ekonomi Indonesia. Ini cukup radikal dilakukan oleh seorang Priyono, yang baru tiga bulan menjabat sebagai Kepala BPMigas, sejak 29 April 2008.
“Perusahaan asing di Indonesia punya banyak duit, tapi semua transaksi melalui bank asing, seperti HSBC, Citibank, Bank Exim Amerika. Perbankan kita terancam kolaps kalau perekonomian Indonesia tidak ditolong. Harus ada suntikan dana segar dengan cara yang tepat dan efektif dll,” papar Priyono.
Karena itu, di rentang waktu Juni 2008, ia mengumpulkan para kontraktor kontrak kerja sama (K3S) di Bimasena, Dharmawangsa Hotel. Di sana disampaikan, BP Migas akan membuat peraturan yang mewajibkan para K3S untuk bertransaksi lewat perbankan nasional.
Secara teknis, BPMigas juga mewajibkan para perusahaan minyak untuk menyimpan dana abandonment dan site restoration mereka di bank-bank nasional. Dana abondement adalah yang harus dicadangkan K3S untuk membongkar sejumlah infrastuktur yang digunakan dalam operasional permigasan ketika wilayah kerja sudah tak lagi digunakan. Adapun dana site restoration adalah dana untuk rehabilitasi lingkungan di wilayah kerja migas.
Lalu apa reaksi para kontraktor (K3S)? 
“Jelas menolak. Alasannya banyak, mulai dari tingkat keamanan hingga persoalan IT perbankan nasional yang dibilang kuno,” kata Priyono.
Namun penolakan para K3S tak membuat niat Priyono surut. Ia malah ‘mengancam’ perusahaan yang enggan menggunakan bank nasional sebagai tempat transaksi, akan dikeluarkan dari bisnis permigasan Indonesia.
“Saya bilang ke mereka, saya hanya memberitahu, bukan meminta persetujuan. Jika memang tak mau bertransaksi lewat perbankan nasional maka Indonesia tak akan membayarkan cost recovery yang telah K3S keluarkan,” ungkap Priyono.
Namun, 'ancaman' Priyono tersebut juga ditindaklanjuti lewat ‘gerakan penyadaran’ ke pihak perbankan nasional yakni Bank BRI, Bank BNI, dan Bank Mandiri. Priyono juga menyebut dirinya langsung mengontak Agus Martowardojo yang saat itu menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri.
“Saya bilang, ‘Pak Agus siap gak? Perbaiki sistem IT dan sumber daya yang ada’. Dia bilang siap. Meski harus bermodal sedikit, akhirnya Bank Mandiri benar-benar siap meladeni sektor Migas dalam waktu cukup singkat,” kata Priyono.
Selesaikah usaha dari Priyono? Belum, ia menyebut niat dirinya itu juga mendapat penolakan dari Federal Reserve di Amerika. Priyono bahkan dipanggil dalam forum WTO untuk dimintai penjelasan. Dubes Amerika untuk Indonesia saat itu, kata Priyono, juga meminta penjelasan.
Rupanya muncul kekhawatiran, berpindahnya arus uang dari bank asing ke bank nasional akan menggangu stabilitas keuangan AS. Belakangan diketahui, lewat cara ini Citibank dan HSBC kehilangan nilai transaksi sebesar 60 persen dari perputaran uang di permigasan Indonesia.
Secara lugas, Priyono menjawab semua tentangan itu. Ia menyatakan hanya meminta hak Indonesia atas migas yang tergantung di wilayah RI. Konsep tax and royalty yang berlaku di negara lain soal migas, tak berlaku di Indonesia.
“Kita pakai konsep bagi hasil. K3S mendapat hak pengelolaan. Bila ada hasil, ongkos operasional migas diganti semua oleh Indonesia. Migas yang keluar dibagi dengan K3S dengan persentase yang menguntungkan negara selaku pemilik migas. Negara tak mengeluarkan uang, pembayaran dikeluarkan setelah perusahaan dapat untung. Pedoman Tata Kerja BPmigas sangat berpihak pada nasional. Kontrak bagi hasil, dibayarkan oleh negara. Karena itu, dalam kondisi ekonomi saat itu, kita harus membantu negara, state concern,” ulas Priyono.
Penjelasan Priyono bisa diterima, sang dubes bahkan meminta maaf karena tak terlalu mengetahui seluk-beluk permigasan di Indonesia. Terhitung Juli 2008, Bp Migas sudah menerapkan aturan soal penggunaan bank nasional dalam aktivitas permigasan di Indonesia. Konsep bagi hasil lewat aturan cost recovery membuat Indonesia punya kekuasaan mengatur para perusahaan yang mengambil migas dari tanah republik ini.

Hasilnya? Tak main-main, Priyono menyebut perbankan nasional lewat tiga bank tersebut mendapat guyuran likuditas sekira empat ribu juta alias empat miliar dolar Amerika. Adapun Agus Martowardojo, meraih penghargaan selaku best banker tahun 2008 saat itu.
Atas hal itu, Priyono menyebut, jika pun bailout Century dilakukan lewat prosedur benar, nilai Rp 6,7 T 'tak ada apa-apanya' dibanding peralihan perputaran uang migas Indonesia dari bank asing ke bank nasional.
"Lepas dari permasalahan bailout Century, intinya adalah bagaimana kita punya niat untuk benar-benar secara bersama-sama membawa bangsa ini ke arah kemajuan. Bukan sekadar mencari devisa. Indonesia incorporated, agar bagian-bagian dari bangsa ini maju sama-sama. Bukan malah jomplang," kata Priyono.
Langkah 'radikal' Priyono untuk mengganti penggunaan bank asing ke bank nasional dalam transaksi migas Indonesia, diikuti langkah lanjutan. Diketahui BPmigas saat itu juga menyusun peraturan pengadaan barang dan jasa yang akan memperhitungkan tambahan Tingkat Komponen Dalam Negri hingga 10 persen bagi K3S yang menggunakan kredit dari Bank BUMN.
sumber : https://id.berita.yahoo.com/empat-miliar-dolar-guyur-likuditas-bank-nasional-di-225316695.html

Minggu, 13 April 2014

JENIS HOTEL



Pertama
Menurut Harga Kamar / Sewa Kamar

Full American Plan (FAP)
 yaitu hotel yang menganut sistem dimana harga kamar sudah termasuk tiga kali makan
Modified American Plan (MAP)
yaitu hotel yang menganut sistem dimana harga kamar sudah termasuk makan dua kali
Continental Plan
 yaitu hotel yang menganut sistem dimana harga kamar sudah termasuk makan pagi (continental breakfast)
Bermuda Plan
hotel dengan sistem harga kamar sudah termasuk makan pagi (American Breakfast)
European Plan
yaitu hotel dengan sistem dimana harga kamar tidak termasuk makan (room rate only)


Kedua
Berdasarkan tamu

Family hotel,
yaitu hotel yang sebagian besar tamunya terdiri dari keluarga Business hotel, sebagian besar tamunya merupakan orang –orang yang sedang melakukan tugas atau usaha
Tourist hotel,
yaitu hotel yang sebagain besar tamunya adalah wisatawan
Transit hotel,
yaitu hotel yang sebagian besar tamunya adalah mereka yang akan melanjutkan perjalanan (hotel hanya sebagai tempat persinggahan sementara saja)
Cure Hotel,
yaitu hotel yang sebagian besar tamunya adalah dengan tujuan pengobatan
Motel
yang artinya Mobil Hotel, hotel ini termasuk hotel melati yang kamarnya kurang dari 50 kamar

Ketiga
Berdasarkan  Letak atau Lokasi Hotel

Resort Hotel, Hotel ini biasanya berlokasi didaerah pegunungan atau daerah wisata.
City Hotel, Hotel ini terletak ditengah-tengah perkotaan.
Beach Hotel, yaitu hotel yang berlokasi di dekat pantai
Highway Hotel, yaitu hotel yang berlokasi ditepi jalan bebas hambatan dan biasanya diperbatasan antara dua kota
Airport Hotel, yaitu hotel yang berlokasi dekat dengan lapangan terbang



sumber : http://apartelganesha.blogspot.com/2013/04/jenis-hotel.html

Sabtu, 12 April 2014

Porter (Bell Boy)

sumber : http://ridhayanisaputra.blogspot.com/2012/11/porter-bell-boy.html
 
A.  Ruang Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab Seksi Porter/ Concierge
Porter sering juga disebut Concierge atau Uniformed Service. Pada hakekatnya fungsi bagian ini mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sama hanya berbeda istilahnya. Pada organisasi hotel besar yang memiliki jumlah kamar lebih dari 300 kamar dan memilki sistem pelayanan yang spesifik, maka Organisasi Bagian Concierge atau Uniformed Service merupakan suatu  Bagian yang berdiri sendiri sebagai sebuah Departemen. Di hotel sedang atau hotel menengah organisasi bagian ini merupakan salah satu seksi dari Departemen Kantor Depan. Sedangkan di hotel kecil organisasi bagian porter atau concierge biasanya merupakan sub seksi dari seksi Penerima Tamu (Reception) Secara garis besar, ruang lingkup dari bagian porter adalah sebagai berikut :
  1. Memberikan pelayanan penanganan barang bawaan tamu tiba, pindah kamar dan tamu-tamu berangkat.
  2. Memberikan pelayanan penjemputan dan pengantaran tamu dari dan ke stasiun atau lapangan udara
  3. Memberikan pelayanan penyampaian pesan tamu
  4. Memberikan bantuan kepada tamu 
  5. Mengantar tamu ke meja pendaftaran 
  6.  Mengantar tamu ke kamar 
  7. Menjaga lobby tetap bersih dan rapi 
  8. Melaporkan kejadian-kejadian yang tidak biasa terjadi 
  9. Menggudangkan/ Menangani Penitipan barang bawaan tamu 
  10. Menjelaskan cara-cara menggunakan beberapa fasilitas yang tersedia di kamar 




B.  Organisasi Pada Bagian/ Seksi Porter (Concierge)
1.     Struktur Organisasi Porter/ Concierge/ Uniformed Service
Masing-masing organisasi bagian porter/ concierge/ uniformed service berbeda-beda berdasakan ukuran hotel dan spesifikasi pelayanan dan pekerjaannya.
2.     Seksi/ Sub Seksi pada Organisasi Porter/ Concierge/ Uniformed Service
a.       Concierge :
1)      Menjalankan peraturan di seksi concierge
2)      Mengatur jadwal kerja bawahan
3)      Melaksanakan latihan bagi bawahan
4)      Menetapkan tugas dan tanggung jawab bawahan
5)      Menyiapkan dan memberikan pelayanan kepada tamu (e.g. mail, keys, messages, postage, paging, tickets, etc.
b.      The Ball Captain
1)      Mengawasi kerja bawahan di seksi concierge
2)      Melengkapi informasi (e.g. Maps, airlines/shipping/train/bus timetable, special events, etc.)
3)      Melengkapi :
Errands Control Sheet
Bell Boy Control Sheet
4)      Melaksanakan inspeksi terhadap kerja bawahan di seksi concierge.
c.       Bellboy
1)      Memberikan pelayanan pengangkatan barang tamu tiba , pindah kamar dan berangkat
2)      Memberikan bantuan kepada tamu
3)      Mengantar tamu ke meja pendaftaran
4)      Mengantar tamu ke kamar
5)      Melakukan tugas-tugas suruhan (Running Errands)
6)      Menjaga lobby tetap bersih dan rapi
7)      Melaporkan kejadian-kejadian yang tidak biasa terjadi
8)      Menggudangkan/ Menangani Penitipan barang bawaan tamu
d.      Doorman
1)      Membuka dan menutup pintu kendaraan/ mobil/ taxi (Helping guests in and out of taxis/cars)
2)      Menjaga Main Entrance tetap bersih dan rapi
3)      Mengatur lalu lintas dan parkir kendaraan di hotel
4)      Memanggil taxi
5)      Menaikkan dan menurunkan bendera
e.       Elevator Operator
1)      Menoperasikan lift atau elevator di hotel
2)      Mengantar tamu dengan menggunakan lift
3)      Menjaga lift atau elevator tetap bersih
4)      Menjaga agar petugas lift tetap ada setiap saat
5)      Mencegah dan menghindari orang-orang atau tamu yang tidak dibenarkan mengoperasikan lift (orang tua, anak-anak, orang cacat, dan wanita hamil)
f.       Pageboy
Menyampaikan pesan tamu dengan berbagai media : paging tray, paging board, paging lamp or loudspeaker).  Dibeberapa hotel, pageboy juga melakukan tugas-tugas message boy bila tidak ada petugas message boy.
g.      Message boy
Mengantar pesan, surat, titipan, internal communication, surat kabar dan lain-lain
h.      Courier atau Porter
1)      Menjemput dan mengantar tamu
2)      Mengantar dan mengambil surat dari dan ke Kantor Pos
3)      Melakukan tugas-tugas keluar (membeli tiket, dsb)
i.        Inquiry clerk
1)      Menjawab permintaan-permintaan informasi (memberikan informasi)
2)      Mendistribusikan surat-surat, fax, telegram dan lain-lain
3)      Menjual surat kabar, majalah, tiket teater, tiket hiburan dan sebagainya
j.        Cloakroom Attendant
1)      Menjaga barang-barang milik tamu ditempat penitipan (e.g. hat, coat, umbrella, hand bag, etc.)
2)      Menangani penitipan barang-barang bawaan milik tamu
3)      Menjaga agar tempat penitipan selalu bersih dan rapi
C.  Jenis-jenis Barang Bawaan Tamu
1.     Trunk
A trunk adalah sebuah tas atau koper besar untuk membawa pakaian dan perlengkapan lain seperti perlengkapan film dan lainnya.
2.     Suit Case
Suitcase biasanya digunakan saat perjalanan untuk membawa pakaian. Tas ini sering dikenal dengan koper pakaian. Bentuknya ada  dua. Hard suitcases terbuat dari  metal atau plastic. Dan soft suitcases terbuat dari kulit, kain atau kain kanvas.
3.   Hand Bag (Satchel)
Sebuah jenis tas yang terbuat dari bahan yang lembut (soft material) seperti kulit, plastik, kain, atau kanvas yang diberi lapisan didalamnya yang mana biasanya tas ini dibawa dengan cara menenteng.  Tas ini biasanya untuk membawa barang-barang yang sifatnya ringan dan sering diperlukan dalam perjalanan (majalah, buku, minyak angin, sisir, handuk, peralatan mandi dsb)
4.     Brief Case
Bentuknya hampir sama dengan hand bag namun biasanya dipakai oleh laki-laki. Tas tangan ini biasanya digunakan oleh para Businessman untuk membawa dokumen, tiket, telephone seluler, surat-surat penting, uang, dsb)
5.     Cosmetic Case (Beauty Case, Vanity Case)
Tas untuk menyimpan berbagai perlatan kosmetika. Tas ini biasanya dibawa oleh wanita selama dalam perjalanan.
6.     Hat Box
Tas untuk menyimpan atau membawa topi. Biasanya bentuknya menyerupai topi yang dibawa.
7.     Haversack
Tas kanvas untuk membawa pakaian dan atau makanan. Tas ini biasanya dikenal dengan tas tentara.
8.     Val-Pak (Val Case)
Val case adalah sejenis tas pakaian yang dapat dilipat, biasanya tas ini dapat digantungkan.
9.      Traveling Bag (Shoulder-Bag)
Traveling bag adalah tas kecil atau sering disebut tas pundak, biasanya digunakan oleh para pendaki gunung atau anak sekolah. Cara membawanya dengan menggantungkannya dipundak (shoulder).
10. Garment Bag (Valet bag, Suit bag)
Garment bag biasanya terbuat dari kulit, kain atau plastik. Tas ini biasanya untuk membawa baju jas, jaket, celana dsb dan bisa digantung di hanger.
11.    Golf Case
Tas untuk membawa perlengkapan olah raga golf
12.  Camera Case
Tas untuk membawa perlengkapan foto seperti camera body, lensa, flashes dsb.
D.  Seksi Porter/ Concierge
Administrasi disini lebih dikhusukan pada dokumen pencatatan segala kegiatan yang dilakukan oleh porter/ concierge dalam proses pelayanan tamu.
1.     Luggage Tag
Kartu Tanda Barang yang biasanya digantungkan pada barang tamu agar tidak tertukar
2.     Bell Boy Errand Card
Kartu yang digunakan oleh Bellboy untuk mencatat kegiatan dalam penanganan barang tamu tiba, pindah kamar atau berangkat
3.     Bell Boy Control Sheet
Lembar atau Formulir Pengawasan yang digunakan oleh Bell Captain atau Atasan Langsung  Bellboy untuk mencatat kegiatan Bellboy selama penanganan barang tamu tiba, pindah kamar atau berangkat. Biasanya data yang dicatat pada lembar ini diambil langsung dari Bell Boy Errand Card
4.     Errand Control Sheet
Lembar atau Formulir Pengawasan yang digunakan oleh Bell Captain atau Atasan Langsung  pada Seksi Porter untuk mencatat kegiatan seluruh petugas porter/ concierge selama melaksanakan tugas-tugas pelayanan tamu.
5.     Baggage Claim Check
Baggage Claim Check adalah kartu tanda penitipan barang sementara milik tamu yang disimpan atau dititipkan di gudang penitipan barang (Luggage Store). Kartu ini memuat dua bagian. Bagian depan berisikan informasi tentang data tamu dan barang tamu yang dititip, sedangkan bagian belakang memuat informasi tentang persyaratan penitipan barang dan informasi pengambilan barang.
6.     Luggage Room Book
Luggage Room Book adalah buku pencatatan penitipan barang sementara milik tamu yang disimpan atau dititipkan di gudang penitipan barang (Luggage Store). Buku ini digunakan untuk mencatat seluruh barang tamu yang dititipkan dan yang diambil kembali oleh tamu. Informasi yang terdapat pada buku ini biasanya sama dengan informasi yang terdapat pada Baggage Claim Check (Kartu Penitipan Barang).
E.  Teknik Umum Penanganan Barang Bawaan Tamu
1.     Penanganan Barang
Penanganan barang tamu harus dilakukan dengan hati-hati dan sangat membutuhkan perhatian khusus, Hal ini sering dikenal dengan istilah “handling with care”. Ada beberapa alasan mengapa barang tamu memerlukan penanganan khusus.
a.       Expense
Yang dimaksud dengan Expense (biaya/ ongkos) dalam hal ini adalah dikarenakan barang tamu biasanya bernilai mahal maka memerlukan penanganannya yang hati-hati.
b.      Limiting Expenses
Dengan penanganan dan perhatian yang baik selama penanganan barang tamu maka dapat menekan cost atau pengeluaran. Sebab bila bellboy tidak hati-hati dalam penanganan barang tamu dan terjadi kerusakan pada barang, maka owner atau hotel akan bertanggung jawab dan mengganti barang tersebut
2.     Metode Penanganan Barang (Handling Methods)
a.       Lifting
Yang dimaksud dengan Lifting adalah teknik mengangkat barang tamu. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengangkat barang bawaan tamu.
Memeriksa Tanda Barang Tamu
Bellboy harus memperhatikan kondisi barang dan tanda penanganan barang, seperti :
b.      Stacking
Stacking adalah teknik meletakkan atau menumpuk barang dengan cara yang benar dan tepat untuk menghindari kerusakan atau keretakan pada barang.
1)      Placing the hard bag under the soft one.
      Menumpuk dan meletakkan tas/ barang yang paling keras dibagian bawah
2)      The thick bag under the thin one.
      Menumpuk dan meletakkan tas/ barang yang paling tebal dibagian bawah
3)      The big bag under the small one.
      Menumpuk dan meletakkan tas/ barang yang paling besar dibagian bawah
Teknik meletakkan barang tersebut juga berlaku bagi bellboy bila meletakkan barang pada kereta barang dan pada bagasi bus atau taxi.
F.   Penanganan Barang Tamu Individu Tiba
1.     Mengeluarkan Barang Bawaan Tamu (Unloading luggage)
a.       Doorman
1)      Menyambut dan memberikan salam pada tamu
Doorman harus menyambut dan memberikan salam pada tamu. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesan ramah dan agar tamu merasa tersanjung.
2)      Membukakan dan Menutupkan Pintu Kendaraan
Saat tamu tiba dengan mobil atau taxi, pastikan agar kendaraan benar-benar berhenti sebelum pintu kendaraan dibuka.  Bantu tamu untuk keluar dari kendaraan dengan membukakan pintu kendaraan.  Beri bantuan extra bagi tamu orang tua, anak-anak, wanita hamil dan tamu yang cacat atau tamu yang menggunakan tongkat.  Panggil petugas bellboy bila tamu membawa barang bawaan.  Tutup kembali pintu kendaraan dengan hati-hati dan jangan dibanting.
b.    Bellboy
1)      Mengeluarkan Barang Bawaan Tamu
Petugas bellboy segera mengeluarkan barang bawaan tamu (bila ada) keluarkan dengan hati-hati dan hindari benturan agar tidak terjadi kerusakan pada barang bawaan tamu.
2)      Menempatkan Barang
Tempatkan barang pada tempat yang aman di area Main Entrance dan minta tamu untuk memeriksa barang bawaannya.
Jika barang bawaan tamu sebelumnya telah rusak, beritahu tamu dengan sopan akan hal tersebut. Hindari agar hotel tidak bertanggung jawab atas kerusakan tersebut.  Pastikan agar tidak ada lagi barang yang tertinggal didalam kendaraan atau bagasi kendaraan.
Kemudian bawa barang ke lobby. Bila barang bawaan tamu cukup banyak, maka gunakanlah kereta barang.  Bila pintu Main Entrance tidak dapat terbuka secara otomatis, maka bukakan pintu dan persilahkan tamu masuk terlebih dahulu.
2.     Rooming guest (Installing guest)
a.     Memasuki Lobby
1)      Bellboy Mempersilahkan Tamu Untuk Mendaftar
2)      Menempatkan Barang Bawaan Tamu Selama Tamu Mendaftar
Bila hotel menggunakan Kartu Gantung Tanda Barang (Luggage Tag) maka siapkan Luggage Tag dan isilah informasi tamu pada kartu tersebut kemudian gantungkan pada setiap barang bawaan tamu.
Tempatkan barang bawaan tamu dekat disamping tamu namun jangan sampai menimbulkan kecelakaan kecil karena barang bawaan terlalu dekat dengan kaki tamu atau tamu lain salah mengambil barang.
3)      Menunggu Tamu Selama Mendaftar
Selama tamu mendaftar. Bellboy harus menunggu pada tempat yang telah ditentukan dan biasa dilakukan di hotel. Tempat berdirinya bellboy biasanya dekat dengan pintu masuk atau di depan elevator.
Berikan perhatian dan bantuan extra pada tamu orang tua, wanita hamil, orang cacat dan anak-anak selama proses pendaftaran. Bila petugas penerima tamu sedang melakukan proses pendaftaran bagi sejumlah tamu, maka bellboy dapat memberikan saran pada tamu yang masih lama menunggu untuk dipersilahkan duduk di lobby sampai pada gilirannya.
4)      Menerima Kartu Tamu
Biasanya petugas penerima tamu akan meminta bellboy untuk mengantar tamu ke kamar. Bila hotel menggunakan kartu tamu bellboy harus dengan cepat membaca nomor kamar dan nama tamu yang tertera pada kartu tamu. Jangan lupa segera tulis nama tamu dan nomor kamar pada kartu gantung tanda barang (luggage tag)
5)      Menerima Kunci Kamar
Saat menerima kunci kamar tamu, jangan lupa periksa kembali nomor yang tertera pada kunci kamar. Terkadang kunci kamar salah karena salah menempatkan pada rak kunci.
6)      Memberi Cap Untuk Bellboy Errand Card
Sebelum mengantar tamu ke kamar, maka bellboy akan menerima Kartu Pengantaran Barang (Bellboy Errand Card) yang sudah distempel atau dicap tanggal dan waktu oleh Bell Captain. Dibeberapa hotel akan dikenakan biaya utnuk mengeluarkan kartu ini. Kartu tersebut digunakan untuk mencatat semua informasi tentang barang bawaan tamu.
b.    Memasuki Lift/ Elevator
Biasanya hotel dengan beberapa lantai memiliki fasilitas Lift atau Elevator terutama pada hotel-hotel yang memiliki jumlah lantai lebih dari 3 lantai.
1)      Petugas Lift akan memberi salam pada tamu
2)      Menanyakan Nomor Kamar
3)      Mempersilahkan tamu masuk terlebih dahulu
4)      Petugas Lift dan Bellboy memasuki lift
5)      Persilahkan tamu untuk keluar terlebih dahulu bila telah sampai pada lantai dimana kamar tamu berada.
c.     Mengarahkan tamu menuju kamar
1)      Memberi petunjuk arah ke kamar tamu
2)      Mengetuk pintu kamar
d.    Memasuki Kamar
1)      Nyalakan lampu masuk di kamar
2)      Persilahkan tamu masuk terlebih dahulu
3)      Meletakkan barang di kamar
a)      Pada Rak Barang
b)      Pada Rak Lipat Barang
c)      Di dalam Lemari
4)      Jelaskan Fasilitas Kamar
a)      Fasilitas kamar
b)      Telephone
c)      Radio
d)     Television
e)      Air-conditioning
f)       Kamar Mandi
g)      Balkon
5)      Letakkan Kartu Tamu dan Kunci Kamar di meja tamu
6)      Tinggalkan Tamu dan ucapkan selamat beristirahat
3.     Keamanan
Sistem Keamanan di hotel sangat penting bagi hotel dan tamu hotel
a.     Mengamati
1)      Tamu tanpa barang bawaan
2)      Jumlah tamu yang tinggal di dalam kamar dan tidak sesuai dengan yang tertera pada Kartu Pendaftaran.
b.    Memberikan Informasi
Laporkan bila ada seseorang yang mencurigakan atau dapat membuat masalah di hotel
4.     Pencatatan
a.     Melengkapai Catatan-catatan
1)      Bellboy Errand Card
2)      Bellboy Control Sheet
3)      Errand Control Sheet (Service Calls)
G.   Penanganan Barang Tamu Rombongan Tiba
1.     Kedatangan Barang Bawaan Tamu Rombongan
a.       Persiapan Selama Kedatangan Barang Tamu Rombongan
1)      Group Information
Group information adalah informasi tamu rombongan. Informasi yang diperlukan oleh hotel untuk menyiapkan segala sesuatunya untuk kedatangan tamu rombongan, termasuk persiapan penanganan barang bawan tamu-tamu rombongan
2)      Daftar Tamu (Rooming List)
Daftar nama-nama tamu rombongan yang akan tiba. Daftar ini diperlukan oleh hotel untuk menyiapkan pra-registrasi dan menetapkan kamar untuk tamu-tamu rombongan. Rooming list juga digunakan oleh hotel untuk mengganti kartu registrasi tamu-tamu rombongan.
b.      Menerima Barang Tamu Rombongan
1)      Memeriksa Ulang Rooming List
Bell Captain akan memeriksa rooming list dan mencocokkan kembali dengan rooming list yang ada pada petugas penerima tamu.
2)      Mengeluarkan Muatan Barang
Selalu menggunakan metode yang benar dalam penanganan barang bawaan tamu
3)      Menempatkan Barang
Barang ditempatkan di Main Entrance dan dikelompokkan menurut jenisnya. Tiap-tiap jenis barang disusun dalam satu baris agar mudah dihitung.
4)      Menghitung Barang Tamu Rombongan
Jumlah dari tiap-tiap jenis barang harus dihitung kemudian kondisi barang harus diperiksa satu-persatu untuk memastikan jika terdapat kerusakan pada barang.
5)      Menginformasikan Jumlah dan Kondisi Barang
Jumlah untuk tiap-tiap jenis barang termasuk kondisinya harus dilaporkan pada Pimpinan Rombongan (Tour Leader) secara terinci dan lengkap. Setelah diperiksa oleh Tour Leader kemudian dicatat pada Rooming List sesuai dengan nomor kamar masing-masing   anggota tamu rombongan.
6)      Menggantungkan Luggage Tag pada Barang
Beberapa hotel menggunakan Gantungan Tanda Barang (Luggage Tag) dan setiap barang harus diberi Luggage Tag yang telah ditulis nomor kamarnya. Dibeberapa hotel menggunakan kapur atau kapur berwarna untuk menulis nomor kamar pada masing-masing barang bawaan tamu.
2.     Men-Sortir Barang Tamu Rombongan (Sorting)
Mensortir barang tamu rombongan dilakukan untuk memudahkan proses pengantaran barang ke masing-masing kamar tamu. Prosedur Pensortiran dilakukan dengan cara:
a.       Berdasarkan Lokasi
Tiap-tiap barang disortir berdasarkan lokasinya masing-masing, contoh Gedung A, Gedung B, Bungalow A, Bungalow B, Garden Wing, Beach Wing dsb.
b.      Berdasarkan Lantai
Setelah barang disortir berdasarkan lokasi, selanjutnya barang disortir berdasarkan lantai, contoh lantai 1, Lantai 2, Lantai 3 dst.
c.       Berdasarkan Nomor Kamar
Kemudian kegiatan sortir selanjutnya ialah barang disortir berdasarkan nomor kamarnya masing-masing, contoh 106,107, 209,210, 307, 308, dst
3.     Pengantaran (Delivery)
a.       Sistem Pengantaran
1)      Berdasarkan Lokasi
2)      Berdasarkan Lantai
3)      Berdasarkan Nomor Kamar
b.      Penggunaan Peralatan
1)      Kereta barang (Luggage Cart (Trolley) = Hand luggage cart.)
2)      Kereta barang listrik (Electric Luggage Cart)
4.     Pencatatan
a.       Rooming list
Informasi yang harus dicatat pada Rooming List
1)      Jumlah dari tiap-tiap barang untuk masing-masing Nomor Kamar
Contoh. Room 312 has 3 pieces, 314 has 2 pieces, etc.
2)      Jumlah seluruh barang anggota tamu rombongan
Contoh. “KOUNI” has 31 pieces.
3)      Uraian dari seluruh jenis barang tamu rombongan
Contoh. 31 pieces: 13 suite cases, 4 Val packs, 7 vanity cases, 2 hand bags, 1 golf bag and 4 brief cashier.
b.      Bellboy Errand Card
Pencatatan pada Bellbot Errand Card untuk penanganan barang tamu rombongan dilakukan sama seperti dalam penanganan tamu individu.
1)      Jumlah barang untuk tiap-tiap kamar
2)      Jumlah seluruh barang bawaan tamu rombongan
 
H.  Penanganan Barang Tamu Pindah Kamar
1.     Otoritas/ Kewenangan (Authority)
a.       Orang Yang memiliki Kewenangan
Orang atau Staff di hotel yang memiliki kewenangan dalam memberikan ijin bagi tamu-tamu yang ingin pindah kamar adalah :
1)      Front office Manager
2)      Assistant Front Office Manager
3)      Chief Of Receptionist
b.      Penyampaian Informasi Tamu Pindah Kamar
1)      Room Change Notice
Bell Captain akan menerima catatan tamu pindah kamar (Room Change Notice) dari petugas penerima tamu. Kemudian Bell Captain akan menugaskan Bellboy untuk membantu tamu pindah kamar.
2)      Kunci Kamar Baru
Bell Captain atau Bellboy akan menerima kunci kamar baru dari petugas penerima tamu atau dari Concierge.
3)      Menerima Bellboy Errand Card
Bellboy akan menerima Bellboy Errand card dari Bell Captain dan BBEC sudah dicap Tanggal dan Waktu.
4)      Melapor Pada Petugas Pramugraha (Room Attendant)
Setiap petugas di hotel bila ingin memasuki kamar tamu harus melapor terlebih dahulu kepada petugas pramugraha. Hal ini untuk menjaga keamanan kamar tamu dan menghindari hal-hal yang tidak dinginkan terjadi di kamar tamu.
5)      Memasuki Kamar Tamu
Setiap akan memasuki kamar tamu haruslah mengetuk pintu dengan prosedur yang benar.
2.     Barang Tamu Yang Telah Dikemas/ Dibungkus (Packed Luggage)
Adakalanya tamu telah mengemas dan membukus semua barangnya untuk segera pindah kamar. Hal ini akan memudahkan petugas bellboy untuk segera memindahkan barang tamu ke kamar yang baru.
a.       Pemindahan Barang
1)      Memeriksa penempatan barang
Petugas bellboy harus memeriksa kembali lokasi atau tempat dimana barang diletakkan sebelum dipindahkan ke kamar yang baru. Pemeriksaan dalam hal ini juga termasuk keadaan barang.
2)      Memeriksa barang milik tamu yang tertinggal atau barang milik hotel yang rusak
Sebelum memindahkan barang milik tamu ke kamar yang baru, maka petugas bellboy memeriksa apakah ada barang milik tamu yang tertinggal. Disamping itu bellboy juga harus memeriksa apakah terdapat barang milik hotel yang rusak, seperti ; kaca, washbasin, asbak, pintu lemari dsb.
3)      Pemindahan barang
Saat pemindahan barang haruslah selalu menggunakan metode yang benar dalam penanganan barang tamu untuk menghindari kerusakan.
4)      Meletakkan barang tamu di kamar yang baru
Dikamar yang baru, barang haruslah diletakkan ditempat yang sama seperti pada di kamar yang lama sewaktu belum dipindahkan. Barang juga dapat diletakkan ditempat-tempat yang semestinya seperti; closet, dresser desk, luggage rack, folding luggage rack, dsb.
b.      Pencatatan
Semua barang yang dipindahkan harus dicatat pada bellboy errand card. Pada balik bell boy errand card dicatat juga kunci kamar yang lama telah dikembalikan (Key O.K.).  Bellboy akan mengembalikan bellboy errand card pada bell captain untuk dicatat kembali pada bellboy control sheet.
c.       Menandatangani Catatan Pindah Kamar (Room Change Notice)
Bellboy harus mengembalikan kunci kamar tamu yang lama kepada concierge atau petugas information desk atau kepada reception.  Kemudian bellboy akan menandatangani Room Change Notice dengan maksud bahwa barang tamu telah dipindahkan.
3.     Barang Tamu Yang Belum Dikemas/ Dibungkus (Unpacked Luggage)
a.       Kewenangan untuk melakukan pengemasan/ pembungkusan barang
Orang atau petugas yang berhak untuk membungkus atau mengemasi barang milik tamu yang akan dipindahkan adalah petugas dari uniformed service seperti; bell captain dan bellboy.
b.      Tindak Pencegahan (Precaution)
Saat pemindahan barang haruslah selalu menggunakan metode yang benar dalam penanganan barang tamu untuk menghindari kerusakan.
Periksa apakah ada barang milik tamu yang tertinggal. Disamping itu bellboy juga harus memeriksa apakah terdapat barang milik hotel yang rusak. Letakkan ditempat yang sama seperti pada di kamar yang lama sewaktu belum dipindahkan.
c.       Saksi-saksi (Witnesses)
Dalam melaksanakan proses pindah kamar atau memindahkan barang milik tamu, maka diperlukan saksi-saki. Hal ini penting terutama bila barang-barang milik tamu belum dikemasi atau dibungkus.  Dalam hal ini petugas uniformed service akan ditemani oleh saksi-saksi sebagai berikut:
1)      Security Officer
2)      Credit Manager
3)      HouseKeeper And/Or Assistant Manager On Duty/Duty Manager
d.      Pencatatan
Semua barang yang telah dipindahkan harus dicatat pada bell boy errand card, dilengkapi pula dengan catatan tentang lokasi atau tempat dimana barang-barang tamu diletakkan.  Para saksi-saki juga akan memberikan paraf pada bell boy errand card.  Pada balik bellboy errand card dicatat juga bila kunci kamar yang lama telah dikembalikan (Key O.K.).
e.       Tugas Akhir Pindah Kamar
1)      Menandatangani Room Change Notice
Jika proses pindah kamar telah selesai, maka bellboy akan menandatangani Lembar Catatan Pindah Kamar (Room Change Notice). Biasanya Room change Notice ini dibuat beberapa rangkap, hal tersebut sangatlah tergantung dari S.O.P hotel. Bila Room Change Notice dibuat dalam beberapa rangkap, maka akan didistribusikan kepada :
a)      Front Officer Cashier (White)
b)      Telephone Room (Yellow)
c)      Housekeeping (Green)
d)     Laundry (Pink)
e)      Bellboy/Receptionist (Blue)
Untuk informasi kepada departemen lain di hotel, biasanya kasus pindah kamar hanya diberitahukan melalui telepon.
2)      Mengembalikan Kunci Kamar Yang Lama
Bellboy harus mengembalikan kunci kamar tamu yang lama kepada concierge atau petugas information desk atau kepada reception
3)      Mengembalikan Bellboy Errand Card kepada Bell Captain
Setelah Bellboy Errand Card dilengkapi, maka akan diserahkan kembali kepada Bell Captain untuk dicap tanggal dan waktu. Selanjunya informasi yang terdapat pada Bellboy Errand Card tersebut akan dipindahkan pada Bellboy Control Sheet.
I.  Penanganan Barang Tamu Individu Berangkat
1.     Informasi Keberangkatan Tamu
a.       Informasi Penjemputan Barang Tamu
Bell Captain akan memperoleh informasi tamu berangkat dari :
1)      Daftar Tamu Diharapkan Berangkat (Expected Departure List)
Daftar yang memuat informasi tentang tamu-tamu yang diharapkan berangkat pada hari itu.
2)      Receptionist
Informasi yang kedua biasanya diperoleh dari petugas penerima tamu (receptionist). Pada catatan Expected Departure biasanya bell captain tidak dapat memastikan tamu mana yang harus didahulukan untuk penanganan barang bawaannya. Oleh karena itu bell captain akan bertanya pada petugas penerima tamu.
3)      Front Office Cashier (Cashier)
Front Office Cashier biasanya akan menerima informasi langsung dari tamu yang akan berangkat. Front Office Cashier akan segera memberitahukan hal ini pada bell captain.
4)      Dari Tamu Langsung
Banyak tamu-tamu yang langsung menghubungi petugas concierge bila ia memerlukan bantuan untuk penanganan barang bawaannya pada saat akan berangkat.
b.      Informasi yang Diperlukan
Informasi yang diperlukan oleh bell captain untuk memberikan pelayanan penanganan barang bawaan tamu pada saat berangkat, antara lain:
1)      Jumlah Barang (Number of bags)
2)      Waktu Penjemputan Ke Kamar (Time of collection)
3)      Kendaraan yang diperlukan (Transportation)
2.     Pengangkutan Barang (Conveying Luggage)
a.       Sebelum Menjemput Barang Ke Kamar Tamu
1)      Bell Captain memberikan perintah pada Bell Captain
2)      Bellboy menerima “Bellboy Errand Card” yang telah dicap tanggal dan waktu
3)      Bellboy melapor pada petugas pramugraha
4)      Mengetuk Pintu Kamar Tamu
5)      Memasuki Kamar Tamu
6)      Tanyakan Barang Bawaan Tamu yang akan dibawa
b.    Membawa Barang Bawaan Tamu dari Kamar
1)      Periksa kembali barang-barang tamu yang tertinggal
2)      Memeriksa barang-barang hotel yang hilang atau rusak
3)      Membawa barang keluar kamar
4)      Matikan lampu kamar
3.     Pencatatan
a.       Bellboy Errand Card
1)      Melengkapi catatan pada BBEC
a)      Filling out all information
b)      Tulis “KEY OK” bila kunci telah dikembalikan
Pastikan kunci kamar telah dikembalikan sebelum tamu meninggalkan hotel. Untuk itu periksa kunci kamar pada :
Ñ  Kasir Kantor Depan
Ñ  Di Meja Concierge atau Di Rak Kunci dan Surat
Ñ  Di dalam kamar
Ñ  Tanyakan Pada Tamu
Ñ  Di Kotak Kunci Berangkat (Check-out Key Rack)
Bila kunci dipastikan telah dikembalikan maka tulis “KEY OK” pada BBEC.
Bila kunci dinyatakan hilang, maka tulis “KEY LOST” pada BBEC dan laporkan pada Concierge.
c)      Periksa Pembayaran Tamu
Bila BBEC telah dilengkapi, maka periksa pembayaran rekening tamu pada Kasir Kantor Depan. Pastikan tamu telah memnyelesaikan rekeningnya.
·         Minta Cap “PAID” or “CHARGE” pada Kasir Kantor Depan
Bila tamu telah lunas menyelesaikan rekeningnya, maka minta cap “PAID” , namaun bila penyelesaiannya rekening tamu menggunakan metode lain (City Ledger Transfer), maka minta cap “CHARGE”
·         Front Office Cashier memberi paraf pada BBEC
d)     Kembalikan Kunci Kamar dan Bell Boy Errand Card
2)      Membawa Barang Ke Kendaraan
Bellboy harus memeriksa kembali nomor kamar tamu dan nama tamu pada kartu gantungan barang sebelum barang dibawa ke bagasi kendaraan.
b.      Melengkapi Catatan Bellboy Control Sheet
Bell Captain juga akan melengkapi Bellboy Control Sheet yang datanya diambil dari Bellboy Errand Card.
4.     Memuat Barang Di Bagasi Kendaraan (Loading Luggage)
a.     Sebelum Barang Dimasukkan atau Dimuat
Minta pada tamu untuk memeriksa kembali jumlah dan keadaan barang bawaannya.
b.    Gunakan Metode Menyusun Barang Yang Benar (Stacking dan Special Sign)
c.     Ucapakn Selamat Jalan (Saying “Good Bye”)
5.     Penggudangan Barang Tamu (Storage)
Penggudangan atau penitipan barang bawaan milik tamu terutama bagi tamu-tamu yang berangkat, biasanya dilakukan hanya untuk sementara waktu saja.
a.       Alasan-alasan Tamu Menitipkan Barang
1)      Tamu belum meninggalkan hotel tapi sudah dinyatakan berangkat dengan alasan tertentu, seperti ; menunggu jadwal penerbangan, penjemputan, dsb.
2)      Tamu berangkat untuk sementara waktu namun akan kembali lagi ke hotel pada hari yang lain.
3)      Tamu tiba terlalu awal di hotel (Early Arrival Guest)
b.      Metode Penitipan Barang
1)      Keluarkan atau buatkan Kartu Penitipan Barang (Baggage Claim Check)
2)      Tempatkan barang diruang penitipan
3)      Catat pada Buku penitipan barang

Cahayu Organizer

Cahayu Organizer
Cahayu Organizer

Translate